Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kota Metro menggelar Pelatihan Digitalisasi Administrasi Pesantren Se-Kota Metro di Green House Darul A’mal, Mulyojati Metro Barat, Sabtu (18/10/2025).
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) memiliki hubungan erat dengan Hari Santri Nasional, peran RMI dalam pengembangan dan pendidikan keagamaan di Indonesia. RMI bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan Santri.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan santri, dalam memeriahkan Hari Santri Nasional Tahun 2025 RMI PCNU Kota Metro menggelar Pelatihan untuk meningkatkan kualitas pendidikan pesantren dan mengenang jasa para ulama dan santri yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Pelatihan Digitalisasi Administrasi Pesantren Se-Kota Metro.
Rois PCNU Kota Metro, Buya KH Zakaria Ahmad, B.A dalam sambutannya mengajak semua santri untuk menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia dan mampu membangun peradaban.
“Kita tidak bisa menutup mata dari arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat. Namun, kita bisa memilih bagaimana kita akan menggunakan teknologi ini untuk kebaikan”, ungkapnya.
Lebih lanjut Buya berpesan kepada para santri untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi pengembang teknologi yang dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
“Mari kita berjuang bersama untuk menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu membangun peradaban yang lebih baik”, pungkasnya.

Sementara itu Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kota Metro Dr.Wahid Asngari, M.Pd dalam sambutannya berharap setelah mengikuti pelatihan digitalisasi administrasi semua pesantren yang tergabung di RMI menjadi pesantren yang Tradisional, adaptif dan Inovatif.
“Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional telah membuktikan dirinya sebagai institusi yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman”, ujarnya.
Gus Wahid melanjutkan, dengan mengadopsi teknologi digital, kita dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola pondok pesantren. Sesuai dengan Kaidah
“المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح
”
berarti melestarikan tradisi lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.
Kemudian Manajemen digital pondok pesantren bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan santri.
“Dengan sistem digital, kita dapat mengakses informasi dengan lebih mudah, memantau perkembangan santri, dan meningkatkan komunikasi antara guru, santri, dan orang tua”, ungkapnya.














