Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Metro Gelar Pelatihan Santripreneur Digital Marketing di Aula Universitas Ma’arif Lampung (UMALA), Selasa (21/10/2025).
Ketua LPNU Metro Dr Iwannudin, M.H.I dalam sambutannya menyampaikan harapan supaya peserta nantinya memiliki kemampuan beradaptasi dan berinovasi.
“Di tengah derasnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, dunia usaha mengalami pergeseran besar menuju ranah besar. Transformasi ini menuntut setiap pelaku ekonomi, termasuk generasi muda Islam untuk memiliki kemampuan beradaptasi dan berinovasi”, ujarnya.
“Peserta kegiatan ini berjumlah 48 peserta perwakilan dari Santri Pondok Pesantren yang tergabung di RMI Metro, Pengusaha UMKM yang tergabung di LPNU Metro dan Warga Nahdliyin”, lanjutnya.
Kemudian Ia melanjutkan dengan Mengusung Tema “Santri Mandiri, Ekonomi Berdikari: Membangun Kewirausahaan Santri di Era
Digital”, adapun materi yang akan diterima peserta adalah Literasi Keuangan dan Akses Modal, Motivasi Santri Preneur dan Digital Marketing.
Sementara itu Ketua PCNU Kota Metro KH Ismail, S.Ag, M.M dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bagaimana kita menjadi kaya.

“Bagaiman kita bisa menjadi kaya yaitu dengan jalan proses yang tidak instan”, tuturnya.
“Saya mengapresiasi kepada LPNU yang sudah menyelenggarakan Pelatihan Bagaimana kita menuju kaya, yaitu belajar marketing”, lanjutnya.
Kiai Ismail berharap kepada peserta pasca Pelatihan Digital Marketing ini bisa merealisasikan dan mengamalkan, minimal menjadi Afiliator marketing dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut Kiai Ismail membeberkan sejarah berdirinya Nahdlatul Tujjar yang dibentuk oleh KH Hasyim Asy’ari, yang bertujuan untuk menggerakkan para ulama dalam bidang ekonomi dan dakwah.
Sebelum membuka acara secara resmi Kiai Ismail berpesan 3 Hal, Pertama Haram Mengeluh, kedua haram tidak bahagia dan selalu berfikir positif.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan menjadi program awal yang berkelanjutan dalam
pengembangan ekonomi santri. LPNU Kota Metro berkomitmen untuk mendampingi proses
tumbuhnya santripreneur yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga kuat secara
spiritual dan sosial. Kolaborasi antara pesantren, masyarakat, dan LPNU menjadi kunci
keberhasilan agenda pemberdayaan ekonomi ini.














