Jombang, NU Online Metro
Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Artha Buana Metro mengadakan silaturahim kepada cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, yaitu KH Fahmi Amrullah Hadzik yang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebu Ireng Jombang, Selasa (28/1/2025).
Silaturahim kali ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dari BMT Artha Buana Metro yang dilakukan setiap satu tahun sekali, yaitu ziarah Wali Songo.
Turut hadir dalam rombongan ziarah Wali Songo, Kiai Ismail selaku Ketua PCNU Kota Metro, KH Mispani selaku Katib PCNU sekaligus Sekretaris BMT Artha Buana Metro, Ketua MWCNU se-Kota Metro, jajaran pendiri serta karyawan BMT Artha Buana Metro.
KH Mispani menyampaikan, maksud dan tujuan silaturahim ini adalah tabarukan kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari melalui salah satu cucunya yaitu Gus Fahmi sapaan akrabnya.

Mispani dalam kesempatan itu memperkenalkan struktur kepengurusan NU yang hadir, serta Ketua MWCNU se-Kota Metro.
“Kehadiran kami juga untuk memohon kepada Gus Fahmi memberikan wejangan dan motivasi rombongan dalam rangka memupuk semangat dalam mengurus NU di Kota Metro, agar bisa diakui sebagai santrinya KH Hasyim Asy’ari,” kata Rektor Universitas Ma’arif Lampung itu.
Sementara itu Gus Fahmi Amrullah Hadzik, menyambut hangat kedatangan rombongan peziarah dari BMT Artha Buana Metro. Ia menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Tebu Ireng ini didirikan pada 1899 oleh KH Hasyim Asy’ari, yang juga sebagai pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
“Organisasi NU ini didirikan dengan semangat Rahmatan lil Alamin yang berarti menjadi berkah bagi seluruh alam,” ungkap Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang itu.

Gus Fahmi menyampaikan menurut KH Hasyim Asy’ari, NU adalah organisasi yang terbuka untuk semua kalangan dan mengajak seluruh warga untuk bergabung. Ciri khas NU adalah tidak menyalahkan kelompok-kelompok lain, sehingga menjadi simbol keharmonisan dan kesatuan.
“Sebagai organisasi terbesar di dunia, NU memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa. KH Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa berkhidmat kepada NU tidak harus menjadi pengurus, termasuk ngurusi BMT Artha Buana Metro itu merupakan bagian dari ngurusi NU,” katanya.
Ia menekankan semangat NU yang solid, diharapkan NKRI dapat terjaga keutuhannya dan tidak akan terpecah belah. Sebagaimana semboyan NKRI Harga Mati, NU akan terus berjuang untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa.
(Dedek Riwanto JS)